Jumat, 12 Februari 2016

Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad bagian 1





MASA KELAHIRAN

Nabi Muhammad SAW lahir di bagian selatan barat benua Asia. Lokasi tersebut lebih dikenal dengan jazirah Arab, yaitu sebuah gurun pasir yang tentu saja adalah tanah pasir.

Masa sebelum lahirnya agama Islam Adalah masa Jahiliyah,yaitu zaman kebodohan. Pada saat itu masyarakat jahiliyah kebanyakan menyembah berhala/ patung.Tiap-tiap kota memiliki tuhan sendiri-sendiri, seperti Hubal, Latta, Manna dan Uzza. Berhala-berhala tersebut sangat dihormati oleh bangsa Arab. Masa Jahiliyah bisa dikatakan sebagai zaman kegelapan.

Walaupun masa tersebut disebut masa jahiliyah, nilai- nilai positif dari karakter bangsa Arab tetaplah ada, seperti berani, ulet, kekuatan ingatan, tahu harga diri, ingin bebas, hidup sederhana, dan sebagainya. Akan tetapi sifat-sifat positif tersebut terkalahkan oleh watak negatif diantaranya adalah menimbun anak perempuan, perjudian, minum khamr / arak, perbudakan yang diluar kemanusiaan.

KETURUNAN NABI MUHAMMAD SAW

Suku Quraisy adalah keturuana dari Fihr, Quraisy bermakna saudagar .Ia hidup pada abad ke 3 Masehi, ia adalah keturunan dari Ma'ad anak Adnan keturuanan langsung dari Ismail A.s. Qushay adalah salah satu keturunan Fihr, pada abad ke-5 Masehi berhasil mempersatukan semua suku Quraisy dan berangsur-angsur menguasai tanah Hijaz. Saat bersatu hal yang dilakukan suku Quraisy saat itu adalah memperbaiki kabah, menarik pajak, menyediakan makanan serta air untuk jamaah haji pada musim haji.

Pada tahun 480 M. Qusahai wafat. Sehingga tanggung jawab kepengurusan diganti oleh anaknya yang bernama Abdud Daar. Setelah Abdud Daar wafat terjadilah sengketa kedua pohak, yaitu antara cucu-cucu abdud Daar dengan anak-anak Abdul Manaf. Dari sengketa tersebut maka diadakan pembaian tugas dimana Abdus Syam ( anak abdul Manaf) bertugas menyediakan air dan mengumpulkan pajak sedangkan cucu-cucu Abdud Daar bertugas menjaga Kabah, Istana dan bendera peperangan. Dalam beberapa waktu Abdus Syam meneyerahkan kekuasaanya kepada adiknya Hasyim, yaitu tokoh terkenal akan keberanian dan kejujurannya, Hal tersebut membuat iri Umayyah ( anak dari Abdus Syam), Hasyim meninggal pada tahun 510 Masehi, Kemudian digantikan oleh saudaranya Muthalib. Sepeninggal Muthalib, tanggung jawab diserahkan pada Abdul Muthalib.Badul Muthalib bercita-cita untuk menggali sumur yang sudah lama tertimbun, tetapi hal tersebut tidak mudah, karena diperlukan tenaga yang banyak dan saat itu Abdul Muthalib baru memiliki satu anak, yaitu Harits. Maka beliau bernadzar jika dikarunia anak banyak, maka beliau akan menyembelih anaknya sebagai kurban.

Hal tersebut akhirnya terkabul dan Abdul Muthalib memilki anak banyak, yaitu Abu Thalib, Abbas, Hamzah, Abu Lahab, Zubair dan Abdullah. Maka dari itu beliau menunaikan nadzar untuk menyembelih anaknya. Setelah diadakan undian, maka nama Abdullah muncul sebagai korban. Namaun saat akan disembelih di depan kerumunan orang banyak, ada yang mengajukan keberatan. Selanjutnya masalah ini ditanyakan pada dukun wanita dari Yastrib dan dukun wanita itu menyuruh untuk diundi ulang dan pada akhirnya Abdullah tak jadi disembelih dan diganti dengan 100 ekor untua, Dengan adanya peristiwa tersebut nama Abdul Muthalib semakin terkenal di seluruh tanah Arab, begitu juga nama Abdullah. Terkenalnya nama Abdullah menjadi idola bagi para gadis-gadis dan pada akhirnya gadis yang berbahagia itu adalah Aminah binti Wahab dari bani Zuhrah menjadi istri dari Abdullah bin Abdul Muthalib. Dari pernikahan itu lhirlah seorang yang membawa rahmat di bumi, yaitu Nabiyurrahmah Nabi Muhammad SAW.